Happy Easter
Dari Rektor Untuk BINUSIAN
BINUSIAN MEMENANGKAN KOMPETISI ENTREPRENEUR ONE IN TWENTY MOVEMENT
Program One in Twenty Movement merupakan program yang digagas oleh Yayasan Smartpreneur Pro Indonesia dibawah asuhan Budi Satria Isman. Program ini bertujuan untuk melahirkan jutaan pengusaha baru di tahun 2020, Yayasan Smartpreneur berdiri atas dasar semangat mendirikan sebuah komunitas wirausaha mandiri, pembinaan usaha, serta keinginan untuk sukses dan berbagi bersama.
Pada diakhir tahun 2014 yang lalu, Yayasan Smartpreneur mengadakan launching Program One in Twenty Movement dengan menggelar roadshow ke 8 kota besar di Indonesia antara lain: Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Pekanbaru, Padang, Jambi dan Palembang. Dalam rangkaian roadshow ke 8 kota tersebut, Yayasan Smartpreneur membagikan informasi mengenai program One in Twenty Movement serta membagikan semangat berwirausaha kepada peserta yang hadir.
Puncak acara malam penganugerahan gelar bibit wirausahawan nasional ini diadakan pada Rabu (6/2) di Balai Kartini Jakarta dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Saleh Husin dan Menteri Perdagangan yaitu Rahmat Gobel. Kedua menteri menyematkan tropi kepada pemenang. 5 kategori yang dilombakan antara lain Teknologi Informasi, Fashion, F&B, Jasa & Mahasiswa.
Pada Program tersebut BINUS UNIVERSITY mengirimkan 2 tim dari Program Studi Interior Design diwakili oleh Bily Luinaldo, Juliani, Paula Angelina, Secilia Mediana, Tiffany Suwardi dan dari Jurusan Teknik Informatika diwakili oleh Shafira Alrasyid Binusian dengan Prototype getmagaza.com. Shafira menjadi pemenang pertama kategori College Student. Pada malam penganugerahan ini Shafira mendapatkan funding pengembangan aplikasi web getmagaza.com yang mengedepankan portal e-commerce pembayaran berbasis modern.
Pada kesempatan perbincangan dengan Budi Isman selaku CEO Smartpreneur Pro Indonesia disela awarding day tersebut, Budi Isman menyatakan mendukung program-program pengembangan entrepreneurship di BINUS UNIVERSITY. Beliau bersedia untuk kolaborasi program 2 dari 3 Lulusan BINUS UNIVERSITY agar dapat berkarya sebagai entrepreneur yang tangguh dalam menghadapi MEA 2015. (RD)
BINA NUSANTARA MENYIAPKAN INFRASTRUKTUR BAGI ANAK BANGSA
BINUS UNIVERSITY kian hari semakin menunjukkan komitmen di dalam pengembangan dunia pendidikan. Tidak hanya terus memperbaharui sistem belajar mengajar dan kurikulum yang dipergunakan mengembangkan kopetensi mahasiswa, namun juga BINUS UNIVERSITY turut mengembangkan sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan perkuliahan mahasiswa.
Setelah sukses membangun gedung BINUS UNIVERSITY @Alam Sutera tahap I yang terdiri dari 21 lantai dengan didukung kurang lebih 68 ruang kelas, perpustakaan, ruang dosen, serta lab komputer, Sekitar 5000 mahasiswa aktif yang sebelumnya menggunakan bridging kampus dipindahkan ke gedung baru ini. Sebagai tanda mulai penggunaan gedung baru, pada 23 Oktober 2014 yang lalu, BINUS UNIVERSITY menggelar Grand Launching BINUS UNIVERSITY @Alam Sutera yang dikemas dalam acara ICONATION.
Tanpa terasa, setelah 6 bulan berjalan gedung baru dipergunakan untuk proses perkuliahan, Jumat (10/04) BINUS UNIVERSITY memulai pengembangan dalam pembangunan gedung BINUS UNIVERSITY @Alam Sutera yang dirangkum dalam acara Ground Breaking BINUS UNIVERSITY @Alam Sutera tahap II. Mengedepankan konsep Smart and Green Campus yang telah diterapkan saat membangun Gedung tahap I, tentunya konsp ini akan tetap menjadi acuan utama BINUS UNIVERSITY dalam melanjutkan pembangunan tahap II ini . Smart berarti hemat energi dan green berarti ramah lingkungan. Ini sudah terlihat pada penggunaan kran air disetiap toilet kampus. Hal tersebut guna untuk penghematan penggunaan air apabila seseorang lupa menutup kran air, tutur Bernard Gunawan.
Tentu ini merupakan keseriusan BINUS UNIVERSITY untuk terus melakukan pengembangan pendidikan di Indonesia. Pembangunan ini juga sebagai persiapan BINUS UNIVERSITY menuju Visi BINUS 20/20 yaitu “A World-class university, in continuous pursuit of innovation and enterprise”. ”Ini merupakan komitmen seluruh pihak yang dari awal konsisten terlibat dalam pembangunan BINUS UNIVERSITY Alam Sutera ini dan semoga proses pembangunan tahap dua dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu” ujar Ir. Bernard Gunawan selaku CEO BINA NUSANTARA Group. (JR)
BINUS PUBLISHING: KEMUDAHAN BAGI BINUSIAN UNTUK MENCIPTAKAN BUKU
Mungkin nama BINUS Publishing masih terdengar asing bagi BINUSIAN. BINUS Publishing merupakan unit yang cukup baru di BINUS UNIVERSITY. Sesuai dengan namanya, BINUS Publishing merupakan unit pendukung dari BINA NUSANTARA yang berkontribusi dalam penerbitan karya-karya ilmiah dari hasil kajian dan penelitian para dosen, mahasiswa, karyawan, dan alumni.
Melalui BINUS Publishing, BINUSIAN dapat menuangkan hasil karya ilmiah, sastra, atau apapun yg berbentuk verbal dan atau visual untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas. BINUS Publishing memfasilitasi proses penerbitan buku dari awal hingga akhir, mulai dari desain dan layout, percetakan, publikasi, distribusi hingga penjualan. Untuk penjualan, BINUS Publishing kini telah melakukan ekspansi penjualan hingga ke eskesternal lingkungan BINUS UNIVERSITY. Masyarakat luas yang hendak memiliki buku-buku terbitan BINUS Publishing dapat membeli secara online di BukaBuku.com dan Grazera.com.
Selama hampir 2 tahun berdiri, BINUS Publishing telah menghasilkan 7 buku karya BINUSIAN. Buku-buku yang ditawarkan juga beraneka ragam, seperti:
- Encapsulation In University: Manajemen Teknologi Informasi dan Pengetahuan di Perguruan Tinggi. Karya: Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo
- Sintaksis Jepang, karya: Prof. Dr. Sheddy N. Tjandra, M.A
- Riset Dan Pengembangan Produk Baru: Konsep dan Metode Praktis untuk Industri Pangan. Karya: Dr. Ir. Ingrid S. Surono, MSc; Priyo Waspodo Ir., MSc.; Prof. Ir. Bahtiar S. Abbas, MSc., PhD
- Komunikasi Politik: Suatu Pendekatan Praktis. Karya: Muhammad Aras, MSi
- Karakter Unyu Nganimasi. Karya: Bambang Gunawan Santoso
- Bahaya & Risiko Pada Produk Pangan. Karya: Dr. Ir. Ingrid S. Surono, MSc; Priyo Waspodo Ir., MSc
- Ku Tak Ingin Tapi Harus. Karya: Teach for Indonesia & Lateevhaq
Karya-karya diatas dapat dibeli di BukaBuku.com dan Grazera.com. Kerja sama BINUS Publishing dengan BukaBuku.com dan Grazera.com. merupakan langkah awal untuk menjadikan karya-karya BINUSIAN semakin dikenal dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Tidak hanya pada toko buku online, BINUS Publishing kedepannya juga akan melakukan perluasan penjualan hingga ke toko-toko buku yang ada diseluruh Indonesia.
Dengan segala kemudahan yang disediakan oleh BINUS Publishing, BINUSIAN tidak perlu ambil pusing mengenai proses penerbitan buku. BINUSIAN hanya perlu fokus pada proses penulisan buku. Semoga dengan ini BINUSIAN semakin terdorong dan berani untuk menciptakan karya tulis. (IV)
MARI MENGENAL PROGRAM 3+1 BINUS UNIVERSITY
“Program 3+1 ini sangat membantu Bank Sinarmas dalam membuat sistem yang lebih baik. Sebenarnya program 3+1 ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melihat kemampuan dan karakter dari mahasiswa yang dikirim oleh BINUS UNIVERSITY.” Ujar Megawati yang merupakan salah satu HR sekaligus User dalam program 3+1 ini.
Sebagai Human Resources (HR), Mega melihat ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih fresh graduate yaitu IPK min 3, kemampuan berbahasa khususnya berbahasa inggris, kemampuan komputer dan mempunyai soft skill yang baik. Tentu tidak mudah menemukan talent yang bisa menjawab kebutuhan tersebut dengan sekali bertemu saja.
Karena itu BINUS UNIVERSITY mengajak industri untuk mengembangkan kualitas generasi muda Indonesia melalui program 3+1 ini. Melalui program ini, institusi pendidikan dan industri dapat mengubah graduate menjadi talent. Hal ini pun dikemukakan oleh Mega yang merasa puas dengan kontribusi mahasiswa dari program ini. “Saya melihat mahasiswa BINUS ini sungguh luar biasa baik dalam cara kerjanya maupun karakternya. Selama kurang lebih 1 tahun saya bekerja bersama mahasiswa 3+1 ini, saya melihat beberapa standar BINUS yaitu memiliki hard skill dan soft skill yang baik, teliti, fokus, aktif, kreatif, sering melakukan inovasi dan mandiri.” Ujar Mega.
Selama 1 tahun ini, para mahasiswa magang ini dibagi menjadi beberapa tim untuk membangun 6 sistem berbasis komputer dibidang Human Resources (HR). “Pada 2 bulan pertama mereka akan diberi pengetahuan secara umum mengenai Bank Sinarmas dan lingkup kerja mereka supaya mereka mengenal produk yang akan mereka buat.” Ujar Mega. Setelah itu mahasiswa magang ini akan dibimbing oleh IT Bank Sinarmas, bekerja bersama-sama untuk membangun sistem yang mulanya manual menjadi aplikasi yang dapat mempermudah Bank Sinarmas.
Tentu ini merupakan pengalaman berharga bagi BINUSIAN, dimana belum selesai kuliah tetapi sudah mampu membuat sebuah sistem bersama orang profesional dimana sistem itu digunakan oleh ribuan orang.
“Saya pribadi mengharapkan tahun depan, BINUS UNIVERSITY bisa memberikan mahasiswa lebih banyak untuk pengembangan bagi Sinarmas sendiri. Karena program ini, menginspirasi kami untuk mengembangkan beberapa system yang dapat menjadi ajang pembejaran bagi mahasiswa magang itu sendiri.” Ungkap Mega. (AL)
MEREKA YANG BELAJAR HINGGA KE BINUS INTERNATIONAL
Sebuah kehormatan bagi BINUS UNIVERSITY untuk menerima mahasiswa dari berbagai universitas diseluruh dunia untuk bergabung dalam keluarga besar BINUS UNIVERSITY. Mereka adalah mahasiwa-mahasiswa pertukaran pelajar (student exchange) yang saat ini ada ditengah-tengah kita dan mengikuti kuliah bersama BINUSIAN lainnya. Tercatat ada 56 mahasiswa luar yang saat ini mengikuti perkuliah di BINUS UNIVERSITY. Dari 56 mahasiswa tersebut, sebanyak 9 mahasiswa tersebar di BINUS UNIVERSITY, sebanyak 43 mahasiswa kuliah di BINUS INTERNATIONAL dan 1 mahasiswa di BINUS BUSINESS SCHOOL.
Hadirnya mahasiswa asing ditengah BINUSIAN selama satu semester ini merupakan salah satu upaya BINUS UNIVERSITY untuk berbenah menjadi “A World-class University, In continuos pursuit of innovation and enterprise“. Kehadiran mereka juga diharapkan dapat membawa hal-hal positif bagi BINUSIAN mengenai keberanian dan semangat untuk mengejar pendidikan hingga ke negeri asing.
Ditemui pada Selasa (7/4), Jasper Kort mahasiswa dari HAN University of Applied Science Netherland dan Kostiantyn Turchok dari The University of Tartu Estonia berbagi sedikit cerita mengenai pengalaman mereka selama hampir dua bulan mengikuti kuliah di BINUS UNIVESITY dan hidup ala BINUSIAN. Dalam ceritanya Jasper mengungkapkan bahwa hanya dalam dua bulan saja ia sudah merasa kalau pengalaman pertukaran pelajar ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan baginya. Senada dengan Jasper, Kostian juga bercerita bahwa pengalaman kuliah di BINUS INTERNATIONAL merupakan pengalaman yang unik, yang akan terus dikenangnya, bukan hanya karena pendidikannya namun juga dengan keanekaragaman budaya Indonesia yang sangat mempesona.
Pada kesempatan yang berbeda; Mohamad Haziq bin Mohamad Roslan dari Universiti Teknologi Mara Malaysia, Nicolaas Kimman dari SPJ School of Global Management, Leland Hubbard dari University of Montana, Husnie Shahriza Bin Shari dari Universiti Teknologi Mara Malaysia dan Thÿs Levert dari HAN University of Applied Science juga mengungkapkan bahwa mereka sangat menikmati kuliah di Indonesia. Bagi mereka BINUS UNIVERSITY merupakan tempat yang sangat hangat dan terbuka bagi mahasiswa asing. Mereka dapat dengan mudah beradaptasi dan menyukai lingkungan BINUS UNIVERSITY.
Agar mereka tetap nyaman selama mengikuti kuliah, BINUS UNIVERSITY menyediakan sarana tempat tinggal di BINUS Square dan transportasi shuttle khusus yang melayani perjalanan mereka dari Binus Square menuju kampus. Dalam ceritanya, mereka semua mengungkapkan bahwa mereka tidak menyangka bahwa fasilitas yang disediakan oleh BINUS UNIVERSITY sedemikian lengkap. (IV)
HASIL TEST INTERNATIONAL SCHOOL ASSESSMENT (ISA), BINUS SCHOOL SIMPRUG MELEBIHI NILAI RATA-RATA DUNIA
BINA NUSANTARA patut berbangga memiliki sekolah internasional sekelas BINUS SCHOOL Simprug. Hal ini terbukti dari hasil tes International School Assessment (ISA) yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata BINUS SCHOOL Simprug secara signifikan lebih tinggi dari pada nilai rata-rata sekolah-sekolah internasional didunia. Sungguh pencapaian yang mengagumkan!
Tes International School Assessment (ISA) merupakan sebuah test yang dirancang secara khusus untuk siswa sekolah internasional dari kelas 3 hingga 10. Sehingga validasi dari hasil tes ini tidak perlu diragukan lagi, karena standar yang digunakan adalah standar untuk sekolah internasional diseluruh dunia. Test ini pun mencakup kemampuan matematika, membaca, dan menulis.
Tabel dibawah ini menjukkan hasil tes ISA BINUS SCHOOL Simprug dari tahun 2013 hingga 2015:
Berdasarkan tabel diatas, diketahui juga bahwa terdapat peningkatan kompetensi siswa BINUS SCHOOL Simprug dari tahun ke tahun dalam berbagai bidang. Hingga tahun 2015, hasil test menunjukkan kemampuan siswa BINUS SCHOOL Simprug yang secara signifikan melebihi kompetensi siswa-siswa dari sekolah internasional lain. Hal ini pun mengindikasikan bahwa BINUS SCHOOL Simprug adalah salah satu yang terbaik didunia. (IV)
CEO SPEAKS WITH BANK MUAMALAT INDONESIA
MENJADI KARTINI MODERN: HABIS KULIAH TERBITLAH ENTREPRENEUR
Bila kita bicara tentang Kartini, siapakah tokoh yang terlintas dalam pikiranmu? Apakah ibumu? Atau gurumu? Atau mungkin sosok wanita lainnya yang menginspirasi kamu.
BINUS UNIVERSITY juga memiliki kartini modern yang bisa menginspirasi BINUSIAN. Yustina Ismi Rahmawati merupakan salah satu alumni BINUS UNIVERSITY dari Program Studi Manajemen. Sosok yang akrab dipanggil Ismi ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan dia merupakan anak perempuan satu-satunya dikeluarganya. Menjalani peran seorang kakak sekaligus bisa menjadi teladan bagi kedua adiknya tentu bukan perkara yang mudah.
Ismi ingin bisa menjadi standar kesuksesan bagi adik-adiknya. Namun di sisi lain, sebagai anak perempuan satu-satunya, banyak hal yang ingin Ismi lakukan tetapi tidak mendapat persetujuan dari orang tuanya. Berawal dari keinginan untuk berlibur bersama temannya, Ismi mulai menabung rutin setiap bulan dari uang jajan yang dia dapatkan. Setelah lulus kuliah, Ismi merasa tabungannya tidak bergerak sesuai harapannya. Hal inilah yang menjadi awal pemikiran Ismi untuk tidak menjadi wanita yang biasa-biasa saja.
“Saat itulah aku mulai berpikir. Ini uang yang aku punya harus diapakan ya? Supaya bisa bertambah dan berputar.” Ujar Ismi. Berangkat dari pertanyaan tersebut, Ismipun bercerita kepada temannya dan akhirnya mereka mencetuskan untuk mulai berbisnis dengan modal usaha tabungan yang mereka miliki.
Hal inipun tidak berjalan mulus seperti yang diharapkannya. Ismi tidak mendapat dukungan dari keluarga. “Orang tuaku tidak setuju dengan ide aku berbisnis. Katanya tidak jelas buka usaha begitu, lebih baik kerja kantoran saja.” Tandasnya. Ismi pun berusaha meyakinkan kedua orang tuanya dan meminta kesempatan untuk dapat menjalankan bisnis ini. Apabila gagal, Ismi bersedia untuk mengikuti keinginan kedua orang tuanya untuk kerja kantoran.
Dengan tekat yang bulat, Ismi dan rekannya pun mulai membuka usaha kue cubit. Sebagai langkah awal, Ismi membuka di Bogor yang merupakan tempat tinggalnya dan di daerah Tebet. Jakarta. Mereka melihat bahwa kue cubit ini merupakan salah satu makanan kecil yang enak dan sudah mulai ditinggalkan di kota modern ini. Untuk itulah, Ismi dan rekannya melakukan inovasi dalam mengembangkan bisnis kue cubit ini, dengan menyajikan beberapa macam rasa seperti green tea, oreo, tiramisu, coklat dan original.
Investasi yang Ismi siapkan untuk usaha inipun tidak sedikit. Dengan modal kurang dari 10 juta ini, Ismi memberi warna baru dalam dunia kuliner Indonesia. Dalam waktu 1 bulan Ismi sudah balik modal dan setiap harinya memiliki antrian yang panjang. Kini kue cubit daerah Tebet ini sudah dikenal hingga keluar kota.
“Sebenarnya aku terinspirasi oleh dosen entrepreneur-ku dulu waktu kuliah. Beliau mengatakan, buatlah produk yang kalau orang tidak pakai produk kita, bisa mati. Nah aku bingung, apa yah? Bahkan beras yang kebutuhan sehari-hari saja, kalau tidak ada beras, kita bisa makan roti dan pengganti karbohidrat lainnya.” Ungkap Ismi. Setelah menjalani bisnis ini, Ismi pun mengerti maksud dari ungkapan sang dosen. Buatlah produk yang membuat orang rela melakukan sesuatu (effort) untuk mendapatkan produk kita. Dalam waktu kurang lebih tiga bulan, Ismi berhasil menggiring konsumen dari berbagai daerah untuk datang ke Tebet menikmati kue cubit ini.
Bila kita melihat keberhasilan yang Ismi raih, tentu kita akan menganggap hal ini mudah atau hanya karena keberuntungan yang Ismi miliki. Tapi ternyata tidak BINUSIAN. Dalam menjalankan bisnis ini, Ismi memiliki ketakutan dan proses kegagalan yang juga dialami oleh setiap pengusaha baru.
Seperti yang kita ketahui, modal yang Ismi siapkan untuk bisnis inipun tidak sedikit, selain itu Ismipun bertanggung jawab untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa langkah yang dia ambil tidak salah. Jangan lupa BINUSIAN, Ismi juga menjadi standar kesuksesan bagi kedua adiknya dan proses pembuatan kue cubit ini sendiri juga tidak semudah yang kita tahu.
“Awalnya aku dan temanku tidak selalu berhasil membuat kue cubit ini, kadang suka ngembang kadang tidak. Ada juga saat dimana bahan masih sisa banyak dan tidak ada pengunjung yang datang. Dalam dunia bisnis seperti ini, ini hal yang biasa dan aku harus mampu melaluinya.” Ujar Ismi. “Apalagi waktu menjalankan bisnis ini, aku dan temanku tidak punya strategi secara khusus untuk mempromosikan produk kami. Yang kita tahu hanya mau buka bisnis dan itu adalah kue cubit. Selebihnya kita tidak tahu lagi.” Tambahnya.
Dengan memanfaatkan perkembangan sosial media dan koneksi dengan teman-teman, Ismi berhasil menciptakan pasar untuk produknya. Ismi juga berhasil menarik perhatian media untuk meliput kue cubitnya. “Sekarang aku sudah bisa meyakinkan orang tuaku akan jalan yang aku pilih. Saudara-saudaraku juga mendukung bisnis ini.” Ujar Ismi.
Nah BINUSIAN, kalau Ismi bisa, kamu juga bisa! Jangan terbelenggu oleh track yang sudah ada. Sekarang jamannya emansipasi wanita, BINUSIAN. Yuk think out of the box. Beranilah melangkah untuk membuat terobosan-terobosan, karena kamu tidak akan tahu seberapa tinggi kamu terbang, bila kamu tidak mengepakkan sayapmu.
Selamat Hari Kartini, wanita Indonesia. (AL)
Martha ‘Atha’ Simanjuntak: Women Should Be Tech-Savvy!
Judy Wajcman, a sociologist and techno-feminist, in her book titled Feminism Confronts Technology said that technology was inherently neutral so both men and women should have the same status in terms of feelings and rationality. However, in real life, women are less well-represented in the world of technology.
It may be caused by the stereotype that women are somehow second class citizens, unable to actualize themselves. History actually dictates the opposite; Ada Lovelace successfully invented an analysis model of Babbage machine, which was considered as the initial computer, in 1842. Grace Hopper, an American navy captain was responsible for the creation of the predecessor of COBOL, a widely-used programming language, in 1954. Women’s contributions to the development of science and technology have been invaluable for our societal progress.

In order to become a developed country, we need tough people who are able to survive in today’s information age. Indonesian Women IT Awareness (IWITA) is trying to push for more tech-savvy women so that they can use information technology as a medium of self-actualization and self-development.
Martha ‘Atha’ Simanjuntak, Chairlady IWITA and Creative Marketing BBS student, has been active in the organization since 2009. Having experienced the technology industry for more than 10 years, Atha noticed that women’s views on technology were at somewhat of a remove compared with men’s perceptions. She focused on gender equality, and found a lack of information technology skills in Indonesian women.
“Women need to have skills comparable to men, such as in leadership. Women use more feelings and intuition, though. So, for self-actualization through technology – which is comprised largely of cold, logical, male-centric disciplines – it’s still hard,” Atha explained.
It all started with a talk about gadgets in a smart-phone group. Atha then had an idea to develop women’s skills in technology. Together with her two partners, Atha finally decided to establish an organization which could increase the awareness of technology through four main activities: awareness, learning, implementation and socialization.
Atha believes that IT could help women to develop their skills, take chances and do their daily activities. “Lately we can see many cases related to IT, in which women are disadvantaged. With a high awareness of IT usage, women can provide more for their family,” said Atha.
With the Internet, and the proliferation of smart gadgets, a woman who wants to run a business could be more easily supported. “To reach a higher position in a company, women must have skill-sets similar to men. Having a strong understanding of IT could answer that need,” said Atha.
Other than managing IWITA, Atha is a mother with two children and a director of a company dealing with education, technology and tourism. “For me, to become a successful woman, we should have a purpose in life, then passion and adequate skills to support it. Those are very important in the journey of my life,” said Atha.
BINUS UNIVERSITY BUKTIKAN KUALITAS MMSI DENGAN AKREDITASI B
Sebagai universitas yang telah berdiri lebih dari 30 tahun dan dikenal unggul dalam teknologi informasi BINUS UNIVERSITY kembali menunjukkan konsistensinya dalam kualitas di bidang tersebut. Hal ini terbukti dengan akreditasi B yang didapatkan oleh Master of Information System Management (MMSI) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi ini termaktub dalam surat Keputusan BAN-PT tentang nilai dan peringkat akreditasi program studi pada program magister yang diterbitkan dengan nomor: 005/SK/BAN-PTa/Akred/M/I/2015.
Mendapat akreditasi B bukanlah perkara mudah, karena proses penilaian akreditasi tersebut sangat panjang dan berliku. Untuk dapat nilai ini, MMSI harus melalui serangkaian penilaian oleh BAN-PT dan hasil penilaian tersebut juga harus dikaji dan dipertimbangkan dengan baik. Persaingan yang ketat diantara perguruan tinggi negeri lain di Indonesia juga membuat proses pencapaian ini semakin sulit. Segala upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan program MMSI pun dikerahkan untuk mendapatkan nilai yang terbaik.
Akhirnya, pada tahun 2015 ini MMSI mendapatkan akreditasi B dalam periode 2015-2020. Dalam surat tersebut BINUS UNIVERSITY adalah satu-satunya universitas yang mendapatkan akreditasi B pada program studi magister manajemen sistem informasi.
Akreditasi B ini bukan merupakan akhir dari sebuah pencapaian, namun ini merupakan sebuah tantangan bagi BINUS UNIVERSITY untuk terus menjaga kualitas dalam segala bidang, dan terus meningkatkannya. Selain itu, dengan akreditasi yang diraih oleh MMSI semakin membuktikan bahwa BINUS UNIVERSITY, khususnya dalam bidang informasi dan teknologi terus menjaga dan mengembangkan kualitas dari mahasiswa, dosen, dan semua fasilitas yang terkait. Dengan terus melakukan inovasi dan pengembangan kualitas, diharapkan BINUS UNIVERSITY terus membangun negeri ini melalui institusi yang memiliki pengalaman dan akreditasi yang semakin baik kedepannya. (LN)
HARI PENDIDIKAN NASIONAL BAGI BINUSIAN
Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada hari ini seluruh bangsa Indonesia diajak untuk mengenang keberanian Ki Hajar Dewantara atas keberaniannya menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Lebih dari pada itu, kita juga diajak untuk merenungkan kembali pentingnya pendidikan dalam hidup kita dan bagaimana pendidikan dapat mengubah hidup.
Mari kita simak cerita-cerita teman BINUSIAN kita mengenai Hari Pendidikan Nasional:
Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo MM.; Rektor BINUS UNIVERSITY
“Pendidikan merupakan modal utama bagi suatu bangsa untuk dapat menjadi bangsa yang maju . Tidak hanya bagi bangsanya, tapi yang utama sadarilah bahwa dengan pendidikan seseorang dapat merubah masa depannya untuk menjadi lebih baik. Dalam Hari Pendidikan Nasional ini, saya mengajak Anda sekalian khususnya Anda yang sedang mengenyam pendidikan formal untuk tulus dalam mengenyam pendidikan, jangan jadikan itu sebuah beban. Manfaatkanlah kesempatan yang Anda miliki untuk belajar dengan sebaik mungkin dan teruskanlah ilmu yang sudah Anda miliki kepada sesama Anda demi kemajuan bangsa yang kita cintai ini.”
Mohamad Fadjri Mawarid, 0701346143 Sastra Inggris
Pendidikan dimata saya sangatlah penting, karena lewat pendidikan ilmu-ilmu yang saya yakini akan bermanfaat untuk saya di masa depan saya. Hari Pendidikan Nasional bagi saya adalah wujud rasa syukur terhadap Ki Hajar Dewantara yang telah sangat berperan besar dalam membangun pendidikan di Indonesia atas keberanian beliau kita dapat mengenyam pendidikan hingga saat ini.
Jonathan Edward, 1701335410 Hubungan Internasional.
Saya melihat pendidikan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan kita agar wawasan yang kita miliki semakin luas. Dalam memaknai Hari Pendidikan Nasional, kita harus bisa merefleksikan lebih dalam bagaimana pendidikan telah berpengaruh besar bagi kehidupan kita sendiri. Selain itu kita harus bisa terus meningkatkan kualitas pendidikan kita agar berguna bagi diri kita sendiri dan bangsa Indonesia.
Miss Renzy Riza: Civic Teacher BINUS SCHOOL Serpong
Pendidikkan itu sangat penting, pendidikkan adalah tonggak bagi sebuah bangsa untuk membangun negara. Tanpa pendidikkan kita tidak mampu berbuat apa-apa, namun pendidikkan harus diimbangi dengan moral yang baik. Hari Pendidikan Nasional saya berharap anak-anak mampu lebih menghargai jasa para pahlawan yang bergerak dalam bidang pendidikkan.
Miss Asti Nurwandhini: El Affective Coordinator BINUS SCHOOL Serpong
Setiap hari merupakan sebuah proses belajar bagi siapa saja. Namun dengan adanya hari pendidikkan, kita juga ingin menumbuhkan rasa bangga bagi anak-anak, karena mereka bisa bersekolah,dan mengenyam pendidikkan, dan tentunya lebih menghargai pendidikkan. Pendidikkan bagi saya adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari, pendidikkan sama pentingnya dengan oksigen.
Miss Tanti Nur Fajri: PYP Music Head/Teacher BINUS SCHOOL Simprug
Pendidikkan itu penting, untuk kedepannya anaknya bisa mandiri, sehingga bisa bersaing dengan yang lain.hari pendidikkan itu suatu hari dimana kita memaknai pendidikan itu penting, dan diajak berpikir lebih dalam mengenai pendidikkan itu.
Miss Monica Arioko H.T: DP Chemistry BINUS SCHOOL Simprug
Pendidikkan bukan hanya mendidik secara pengetahuan,tetapi secara moral dan etika itu penting. Sehingga menghasilkan murid yang pandai, dan memiliki karakter. Buat saya karakter itu penting, saya mengharap murid-murid memiliki prestasi, dan tetap mementingkan kejujuran. Hari pendidikkan menurut saya adalah hari dimana Indonesia merayakan bapak pendidikan, Ki Hajar Dewantara yang memiliki semboyan Tut Wuri Handayani. Makna hari pendidikkan bagi saya adalah hari dimana kita lebih menghargai perjuangan pendidikkan dimasa lalu.
Selamat Hari Pendidikan Nasional! (IV)
Dari Rektor untuk BINUSIAN – Edisi Mei 2015
BINUS UNIVERSITY MELEBARKAN SAYAP HINGGA KE BEKASI
Tiga puluh empat tahun berdiri dan mendidik anak bangsa telah membuat BINUS UNIVERSITY yang semulanya hanya sebuah tempat kursus komputer kini menjadi sebuah institusi pendidikan yang terdepan. Dari tempat kursus di sebuah garasi mobil, kini BINUS UNIVERSITY telah memiliki sejumlah kampus di Jakarta, Alam Sutera Tangerang, dan kini berencana untuk pembangunan di Bekasi.
Tujuan pembangunan di kota Bekasi menurut Ir. Bernard Gunawan selaku CEO BINA NUSANTARA adalah sebagai wujud komitmen BINA NUSANTARA untuk membina nusantara. Bernard juga mengungkapkan rasa syukurnya, karena kontraktor sekelas PT. Summarecon Agung Tbk. membidik BINUS UNIVERSITY sebagai partner dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi warga Bekasi.
Penandatanganan perjanjian pembangunan dilakukan oleh Adrianto P. Adhi selaku Direktur PT. Summarecon Agung Tbk., dan Francis Budiraharja Santoso selaku Managing Director BINA NUSANTARA pada Rabu (29/4) di Plaza Summarecon Bekasi. Kampus BINUS UNIVERSITY direncanakan akan dibangun diatas lahan seluas 36.400 m2 di Jalan Lingkar Bulevar Kota Summarecon Bekasi.
Pada tahap awal, di bulan Maret 2016 BINUS UNIVERSITY akan membuka fasilitas perkuliahan online learning: BINUS UNIVERSITY LEARNING COMMUNITY (BULC) di Kota Summarecon Bekasi, dan pada tahap selanjutnya kampus BINUS UNIVERSITY dapat beroperasi secara penuh pada tahun 2018.
“BINA NUSANTARA terus berupaya melakukan inovasi dan berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kehadiran BINUS UNIVERSITY di Summarecon Bekasi merupakan langkah nyata untuk mencapai komitemen tersebut,” ujar Stephen Wahyudi Santoso yang juga merupakan salah satu Managing Director BINA NUSANTARA.
Kehadiran BINUS UNIVERSITY di Kota Summarecon Bekasi diharapkan dapat memberikan kesempatan yang semakin besar kepada generasi muda Indoneisa untuk memperoleh pendidikan dan mewujudkan lingkungan pendidikan yang mendukung pembelajaran berkelas dunia. (IV)
Ascension of Jesus Christ
BINUS MEDIA PUBLISHING KEMBALI MEMPERSEMBAHKAN BUKU KARYA BINUSIAN
Sebagai unit pendukung dari BINA NUSANTARA yang berkontribusi dalam penerbitan karya-karya ilmiah dari hasil kajian dan penelitian para dosen, mahasiswa, karyawan, dan alumni, BINUS MEDIA PUBLISHING (BMP) kembali menunjukkan kontribusinya. Pada kesempatan kali ini, BMP mengemasnya melalui Book Launching-Computer Science Edition yang termasuk dalam rangkaian acara BINUS Festival.
BMP Book Launching-Computer Science Edition merupakan acara launching tiga buku baru yang diterbitkan oleh BMP. Ketiga buku baru yang akan di launching adalah buku berbasis computer science hasil karya dari dosen-dosen BINUS UNIVERSITY. Berikut buku-buku yang akan diluncurkan: Teori dan Soal Penyelesaian Persamaan Diferensial hasil karya Wikaria Gazali, iOS Mobile Programming hasil karya Michael Yosep Ricky, dan Android Learning By Experience hasil karya Aditya Kurniawan, Harris Kristianto, dan Andy Budi.
Acara launching buku ini akan diselenggarakan pada Rabu (13/5) pukul 10.00-11.30, di Stage Food Court Kampus Anggrek. Kunjungi acara peluncuran buku ini untuk mendapatkan penjelasan langsung mengenai buku-buku tersebut langsung dari sang penulis. (LN)
Mahasiswa BINUS UNIVERSITY Melaju ke MAWAPRES 2015 Tingkat Nasional
Inca Maya Sari, BINUSIAN semester 6 program studi Sistem Informasi baru saja mengharumkan nama BINUS UNIVERSITY. Inca baru saja memenangkan kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) pada 5-7 Mei 2015 dengan mengalahkan 45 peserta lainnya yang berasal dari 17 universitas swasta di wilayah KOPERTIS III. Inca pun akhirnya terpilih mewakili KOPERTIS III untuk berlaga di MAWAPRES tingkat nasional pada bulan Juni mendatang.
Inca maju bersama dengan Ivana Beatrice dan Kelvin Wongso dalam kompetisi ini. Inca meraih juara pertama, Ivana juara kelima, dan Kelvin juara kedelapan. Ketiganya adalah mahasiswa pilihan dari BINUS UNIVERSITY yang dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi ini. Dalam mempersiapkan perlombaan ini, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun karya ilmiah untuk dipresentasikan dihadapan juri pada tahap final. Mereka pun dibimbing oleh dosen-dosen BINUS UNIVERSITY dan tim Student Creativity and Development Center (SCDC) agar mereka dapat tampil dengan maksimal.
Kompetisi MAWAPRES adalah sebuah kompetisi bergengsi tiap tahunnya, yang diadakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk memotivasi mahasiswa berprestasi untuk semakin berkontribusi kepada bangsa melalui pemikiran mereka. Ajang ini juga dapat didefinisikan sebagai ajang penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi baik dari segi akademik maupun non-akademik di kalangan perguruan tinggi.
Ditemui pada Selasa (12/5), Inca menceritakan bahwa ide karya ilmiahnya berasal dari pengalaman pribadinya sebagai atlet yang sering bertanding ditingkat nasional dan internasional namun harus mengulang proses adminstrasi yang sama dan berbelit-belit. Hingga akhirnya, ia terdorong untuk menyumbangkan pikirannya demi kemajuan olahraga Indonesia melalui penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Rekam Prestasi Atlet Terintegrasi Berbasis Web untuk Mendukung Seleksi Kandidiat Tim Nasional (Studi Kasus: Cabang Olah Raga Bela Diri Indonesia).”
Pada babak presentasi, Inca dan peserta lainnya diminta untuk mempertanggung jawabkan penelitian mereka dihadapan para juri, yang pada dasarnya adalah orang-orang yang telah sering melakukan penelitian. Selain mempresentasikan karyanya, peserta juga dihadapkan dengan sejumlah pertanyaan dan sanggahan dari juri. Inca yang memang telah mempersiapkan diri pun berhasil melalui semua tahap tersebut dan tampil sebagai juara pertama.
Prestasi Inca tentunya juga telah membawa nama BINUS UNIVERSITY selangkah lebih maju dan semakin harum. Inca yang beberapa waktu lalu menjuarai Road to Asian Games cabang olahraga Taekwondo, memohon agar rekan-rekan BINUSIAN lainnya mendoakan dan mendukungnya di MAWAPRES tingkat nasional.
BINUSIAN, maju terus berprestasi! (IV)
BINA NUSANTARA GANDENG ORANG TUA GROUP UNTUK PENDIDIKAN YANG LEBIH BAIK
Memasuki usia 34 tahun, BINA NUSANTARA berkomitmen untuk dapat selalu menjadi bagian dari masyarakat. BINA NUSANTARA sebagai sebuah institusi pendidikan yang telah membina nusantara melalui pendidikan, kini hendak menjangkau pendidikan hingga ke semua lapisan masyarakat agar semua orang dapat mengenyam pendidikan yang layak untuk kemajuan bangsa Indonesia.
BINA NUSANTARA melalui Cicilia Widia Foundation (CWF) secara aktif melakukan kemitraan dengan organisasi atau lembaga untuk memperluas lingkup program-programnya. Salah satu programnya adalah dengan kemitraan dalam bentuk pemberian beasiswa, termasuk dengan industri. Bagai gayung bersambut, kegiatan pemberian beasiswa CWF pun disambut baik oleh Orang Tua Group (OT Group).
Melalui kerja sama ini, CWF dan OT Group bekerja sama untuk mendanai pendidikan anak-anak bangsa yang berprestasi. Hildegard Lydia adalah BINUSIAN beruntung yang berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa ini. Lydia yang merupakan mahasiswa program studi Teknik Informatika semester empat, mendapatkan beasiswa penuh hingga lulus S1 di BINUS UNIVERSITY.
“Melalui Program yang bertajuk ‘Untukmu Saudaraku’ ini, BINA NUSANTARA ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orang Tua Group atas komitmennya untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia yang berdaya saing tinggi,” Ujar Ir. Bernard Gunawan selaku CEO BINA NUSANTARA yang hadir mendampingi Hildegard dalam serah terima beasiswa ini. Serah terima beasiswa dilakukan di kantor pusat OT Group oleh Chu Shen selaku Direktur Utama OT Group pada Senin (4/5).
Iriawan Hartana selaku Chief Corporate HR & Chief Operation of I-CaRe OT Group menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membina bangsa Indonesia agar menjadi lebih baik lagi melalui pendidikan. Iriawan juga menyebutkan universitas yang terpilih mendapatkan beasiswa ini adalah universitas unggulan yang telah menghasilkan sejumlah karyawan kompeten bagi OT Group.
“Melalui kemitraan ini, BINA NUSANTARA sangat menyambut baik kerjasama ini dan berharap dapat menciptakan perubahan yang lebih signifikan untuk masyarakat,“ ujar Bernard dalam kata sambutannya pada acara serah terima tersebut. Dalam sambutannya, Bernard juga mengucapkan terima kasih kepada OT Group dan berharap kerja sama ini dapat terus berjalan agar BINUS UNIVERSITY dan OT Group dapat bersama-sama memajukan bangsa Indonesia melalui pendidikan. (IV)
Topping Off BINUS UNIVERSITY @Malang
BINUS UNIVERSITY
Proudly Presents :
Topping Off BINUS UNIVERSITY @Malang
May 21, 2015
(Thursday)
09.00 – Finish
BINUS UNIVERSITY @Malang
Kawasan Araya – Business Center Kav. 6
Jalan Green Boulevard No. 1, Malang – Jawa Timur